Di Perkembangan
Zaman ini, selain kita di tuntut berpacu untuk menghadapi perkembangan
Teknologi terupdate, kita sebagai anak Milenial harus juga jeli dalam melihat
peluang untuk melakukan Investasi. Beberapa Investasi yang ingin saya bahas
disini yakni Investasi Saham. Banyak yang binggung Saham itu apa? Saham adalah Surat Berharga yang menyatakan sebuah
kepemilikan atas sebuah perusahaan/ badan usaha yang bisa di perjual belikan di
pasar modal.
Dalam beberapa
tahun belakangan , saya mengikuti program bank BNI yang bekerjasama dengan IDX
dalam pengelolaan Investasi berupa Saham, yakni BNI Sekuritas. Waktu saya duduk
di bangku perkuliahan , sebagai materi pelajaran sampingan yakni Pasar Modal ,
saya antusias dengan materi ini, karena di iming-iming dengan keuntungan yang
bisa di hitung dengan detik, tergiur donk awalnya. Tapi setelah di pelajari
lebih lanjut, ternyata tidak semata-mata kita melirik keuntungan saja , ada
teknik dan dasar yang kita harus kita
tau, dan di pelajari agar Investasi yang kita tanam, bisa tetap mengalami
keuntungan. Saat masih duduk di zaman kuliah, uang jajan pas-pas. Mau investasi
berpikir lama sekali buat mengumpulkan modal, untung dapat menyisihkan uang jajan
dikit demi sedikit dan investasi yang di ambil juga tidak banyak memerlukan
modal. Cukup 500.000 bisa memiliki akun BNI Sekuritas. Dulu di tempat kuliah
mengadakan kerjasama dengan IDX yang diberi nama Pojok Bursa, Wis..mantap gan. Dulu awalnya hanya berinvestasi lewat
mengikuti program tabungan, tapi kox di hitung-hitung bunganya sedikit. Yupss
teori yang selalu di pelajari dalam Investasi yakni High Risk –High Return.
Kalau pengen dapet untung banyak harus berani rugi juga donk, secara garis
besarnya begitu. Tapi sebagai orang yang tidak berani bermimpi terlalu tinggi
menjadi miliader , akhirnya memutuskan jalan yang aman .
Diperlukan modal sedikt saja, untuk tau ilmunya,
gituhh permisa. Ya langsung saja ke
pembahasan lagi, kita masuk ke ilustrasi saja. Teman-teman bisa memilih
mengelola akun secara mandiri atau di bantu oleh broker saham. Kalau saya
sendiri memilih untuk mengelola investasi secara mandiri, hahahahah. Ketika kita
masuk ke programnya BNI Sekuritas yang disebut Esmart , kita akan banyak
disuguhi oleh perusahaan –perusahaan yang sudah listing di Bursa Efek
Indonesia. Nah, yang pertama dilakukan adalah mengenal profil perusahaan yang
kita pilih seperti Financialnya seperti apa, industry apa, serta sesuaikan
dengan budget teman-teman juga ya. Oh ya, kalau kita disini juga gak lupa harus
Update dengan Berita, guys. Ternyata naik turunnya Nilai Saham suatu Peusahaan
juga dikarenakan faktor Eksternal misalkan Dewan Komisaris suatu Perusahaan
dipecat karena korupsi, langsung hitungan detik perusahaan itu sahamnya bisa
turun, sangat rentan dengan isu-isu gituu.. Hebatkan wawasan kita juga
diupdate, hahahahha. Kemarin saya memiliki Saham di industry Perbankan dan
Teknologi . Kenapa memilih perusahaan di bidang itu? Karena secara fundamental
perusahaan yang bergerak di bidang Perbankan karena dari tahun ke tahun
fundamental perbankan itu lebih stabil dari padan industry yang lainnya. Contoh
industry yang lain misalkan Konstruksi seperti ADHI Karya , nah sekarang
tergantung mereka memiliki proyek yang jalan, misalkan saja mereka tidak ada
proyek mungkin sahamnya turun. Kayak gitu sedikit gambaran logika kita
berinvestasi dan yang lainnya lagi.
Keuntungan
saya dari 3 tahun berinvestasi hanya 50% saja dari modal yang saya tanam,
lumayanlah sebagai pemula. Saya jarang jual saham, karena memang memilih
Investasi Jangka Panjang. Tapi keuntungan di peroleh saat kta menjualnya atau
mendapatkan deviden tahunan yang dibagi oleh perusahaan yang kita tanami
modalnya. Setelah di jalani , saya memang tidak tergiur oleh keuntungan terlalu
tinggi, tapi lebih cara kita belajar melakukan Inventasi di masa muda, dan
melakukan Save Money dengan cara yang bijak. Jangan jadi Orang yang maruk, ya
guys. Segala Investasi sebaiknya lebih berhati-hati dan Jangan menaruh
kepercayaan di satu investasi aja, agar saat kita mengalami kerugian uang kita
ludes tak tersisa.Taruhlah di beberapa
Investasi yang berbeda bentuknya. Tetaplah menjadi Anak Millennial yang Bijak, jangan sampai tergerus hanya mengikuti zaman tapi juga harus bijak dalam mengelola Financial.
0 komentar:
Posting Komentar