Jumat, 15 April 2022

GREAT SURRENDER

Berserah adalah menyerah total. Menyerah bukan berarti kalah, juga tidak berarti menang. Ia yang menyerah penuh adalah menyerahkan semuanya, termasuk semua kemenangan dan kekalahan. Orang ini tidak mempunyai apa-apa. Ia telah menjadi tawanan-Nya. Semua yang diminta pasti ia lakukan, apa pun pemberian-Nya ia terima, juga apa pun yang diambil, ia lepaskan. 

Walapun bergelar tawanan, ia adalah orang yang paling bebas. Ia tidak terikat kenangan masa lalu juga belenggu ketakutan masa depan. Kemarin, hari ini, dan esok semua sama saja. Ia tidak memihak kepada terang dan memusuhi gelap. Baginya terang dan gelap mempunya fungsinya masing-masing. Walau keduanya terlihat berlawanan, merka saling melengkapi, saling membutuhkan. 

Puja Puji tidak melayangkan hatinya juga cacian tidak meremukkan kalbunya. Tidak ada kebaikan yang digenggam juga keburukan yang ia tendang. Semuanya ia serahkan, tubuhnya, pikirannya, bahkan jiwanya. Ia sadar tubuh ini hanya sementara, juga segala pemikiran dan konsep yang ia yakini adalah ilusi. Manusia ini tidak pernah merasa mempunyai apa-apa.

Ia sadar, setiap "saya" adalah ego yang mencemarkan keheningan, setiap"aku" hadir, keikhlasan menghilang. Tidak ada seorang pun sampai di sana dengan menginginkan atau mengejarnya. Mereka yang berhenti, mereka yang berkata cukup, dan mereka menyerah, merekalah yang sudah sampai. 

                                  "When you do nothing. You achieve everthing"

0 komentar:

Posting Komentar