Dari hobby renang, akhirnya melabuhkan hati untuk mencoba Diving. Hehm galau memilih tempat dari searching dari beberapa bulan dan terpilihlah beberapa spot diving antaranya: Amed, Pemuteran, Menjangan dan Tulamben. Akhirnya memilih Tulamben sebagai first diving saya karena memang air lautnya lebih tenang untuk pemula dan keindahan laut di dalamnya masih asri. Untuk olahraga yang terbilang menantang, saya juga berusaha minta izin ke kedua orang tua. Khususnya my mom, yang sangat khawatir pada anak perempuannya ini (maafkan anakmu mom, hahaha).Perjalananan pun dimulai, memang tidak di pungkiri pulau Bali terkenal akan lautnya yang indah dan beraneka ragam biota laut yang ada didalamnya. Jujur pertama kali saya menginjakan kaki di Tulamben, walapun saya sudah lama tinggal di Bali.
Perjalanan ke tulamben sangatlah menyenangkan, ditemani oleh adik kesayangan sayamenelusuri jalan dengan motor, ceritanya kita membelah gunung, menyusuri bukit dan melewati lembah..whwhwk (ninja hatori kali). Perjalanan memang cukup memakan waktu yang lumayan lama dari rumah Mengwi memerlukan hampir 4 jam (yang normalnya 3 jam) dikarenakan sering nyasar akibat ulah adikku yang pintar membaca google maps, hahahah. Setibanya kami di penginapan, yang disajikan oleh pihak diving. Kami pun beristrahat serta berjalan-jalan cantik melihat keindahan Tulamben dan saya sendiri tidak sabar untuk bangun keesokan harinya untuk memulai diving, ada perasaan takut juga yang melintas karena memang setakut membayangkan diri di dalam laut. Tapi rasa takut itu akan mengalahkan semuanya ketika saya mencoba hal yang baru dalam hidupku yang tak pernah terpikirkan sebelumnya, mencoba hobby baru sebelumnya mendaki gunung sekarang harus menyelam di dalam laut (ketemu patric star, nyonya puff dan tuan crabs)
Disambut dengan hati gembira, saya tampak
excited bangun di pagi hari. Sebelum memulai aktivitas saya pun di suguhkan
sarapan oleh team penginapan diving. Setelah perut terisi, saya berkeliling
tempat diving untuk mencoba baju, fin dan kacamata. Sudah terlihat tampak kece
dan ala diving profesional saya tersenyum di kaca melihat diriku. Dan team
mengarahkan serta memberikan pelajaran penggunaan alat-alat sebelum nyebur
langsung di laut. Saya mendengarkan dengan seksama agar tidak panik dan memahami
betul fungsi alat yang digunakan agar selamat di dalam laut.
Ketika sampai di laut tulamben, lagi lagi
Tuhan begitu baik pada ku. Pagi itu, langit tiba tiba berubah warna menjadi
keemasan karena terkena sinar matahari pagi dan air laut yang tampak tenang.
View nya cakep banget kan ? Uhhhhh
USAT Liberty Shipwereck adalah spot
diving pertama yang saya coba. USAT liberty adalah kapal angkut
milik Amerika yang karam pada zaman perang Dunia-II, akibat tertembak torpedo
kapal selam Jepang. Nah saatnya
siap siap untuk pasang alat tabung, pemberat dan kacamata selam. Saya di temani
oleh guide master Kak Billy. Tidak lupa saya mengajak Kak Billy berdoa, agar
dilaut kita diberikan keselamatan. Saat pertama kali masuk ke dalam laut, saya
masih berusaha menyesuaikan diri dengan peralatan diving dan belajar equalizing
untuk menyesuaikan tekanan di telinga saat berada di kedalaman air. Sudah
merasa mantap, akhirnya masuk perlahan ke kedalaman 5 meter, sudah nampak para
ikan menyambut. Dalam hatiku, wow sungguh indah Tuhan menciptakan kita semua
berdampingan, mereka tampak cantik dengan warna mereka masing- masing.
Dikedalaman 8 meter, nampak sinar matahari sudah kurang nampak di dalam laut,
hati saya pun mulai berdebar-debar.
Kami
mulai menjelajah, mengelilingi sekitar ujung kapal yang sudah terpenuhi terumbu
karang.Wah, gak salah pilih memang harus coba diving di tulamben. Dalam hati
berdecak kagum ”Baguuuuussss bangeeeet..., saya bisa melihat ikan yang biasanya
Cuma liat di TV doang. Ikan-
ikan di sini banyak sekali, berlimpah ruah, menari-nari-seliweran
kesana-kemari, muali dari yang kecil hingga ikan-ikan besar.
Nampak juga para diving mancan negara
melakukan diving di laut Tulamben ini. Saya selalu berucap syukur dalam hari
"Tuhan, terima kasih atas segala pengalam yang beliau berikan, aku tidak
akan ada disini apabila waktu itu saya harus mengalahkan ketakutan sendiri".
Setelah sekitar 40 menit didalam air, kami pun naik ke permukaan untuk
melanjutkan misi ke dua yakni diving ke Coral Garden. Sebelum melanjutkan, saya
diberikan snack dan minum untuk mengisi tenaga dan melepaskan nitrogen yang
dihirup oleh tubuh selama menggunakan tabung oksigen. Jujur saya tidak sabar
untuk mencoba spot kedua ini, namanya saja coral garden saya sudah membayangkan
pasti coral nya cantik cantik ditambah dengan pantulan sinar matahari yang
sejajar di jam 12 siang. Memang kulit sedikit perih karena terkena air laut dan
kulit tubuh juga sudah mengembang. Tidak menghentikan saya untuk melanjutkan
diving lagi, setibanya di spot kedua ini kita langsung masuk ketengah laut, saya sudah terbiasa dengan keadaan laut lebih tenang dan tidak panik. Memang
beberapa kali kacamata kemasukan air dan syukurnya guide ku Kak Billy selalu
siap membantu. Benar saja coral garden memang cantik coral nya indah dan ada
patung-patungnya kayak baby shark dan lumba-lumba yang kiss, hahahah.
Saya merasakan ini adalah pengalaman 90 menit terhebat dalam hidup ku.
Ketagihan? Ya, tentu saja! Saya akan kembali kesini lagi dan lagi. Horeee
Diving memang aktivitas yang sangat melelahkan, setidaknya itu yang saya rasakan selepas 2x melakukan diving dalam satu hari. Walau begitu, rasanya puas sekali bisa menikmati keindahan laut Bali dan menari bersama ikan. Ini adalah pemandangan laut pertama yang spektakuler seumur hidup. Walaupun saya bukan penyelam yang hebat, tapi pengalaman ini akan berkesan untuk diceritakan.
Waktunya kembali ke daratan dan bersiap-siap pulang ke Denpasar, pada saat hendak pulang. Saya menyempatkan diri mampir ke rumah sahabatku waktu kuliah. Heii Kucai sayang!
Berpetualanglah
selagi kita bisa!